Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Realita

Ketika waktu menampakkan realita
Terbelalak menatap kebenaran
Tidak lagi terbelenggu dalam ketololan
Menjadi tegar dalam setiap persoalan
Mendobrak batas imaginasi yang hanya sekedar khayalan

Tidak lagi termangu lalu menjadi dungu
Tidak lagi menunggu hembusan harap
Yang kian hari, kian memupuskan asa
Dan terus menatap langit berharap hari tidak berganti
Agar tidak perlu menyiapkan diri


Namun, menjadi sulit terinspirasi
Karena imaginasi telah tertutup ambisi
Tidak perduli lagi akankah masih ada cinta yang tersisa
Karena tidak perlu kugunakan sempoa untuk menghitung
kebahagiaan apa saja yang dapat di ciptakan oleh cinta

 Apakah lantas salah menjadi terlalu berambisi?
Demi sebuah alasan konyol yang di minati semua makhluk di bumi

Imaginasi itu kejam ..
Membuat bualan dalam sepanjang usia manusia
Di buai oleh kemolekan harapan yang kosong
Di butakan oleh kemahsyuran istana kebohongan
Di perkosa oleh perasaan yang terlalu mendalam


Namun, ketika kau di bangunkan
Dan meninggalkan negeri dongeng
Akan segera kau temukan gubuk bambu
Bertamukan seorang sederhana
Dengan senyum seadanya
Namun tampak ketulusan yang menentramkan

Realita itu buruk rupa ..
Namun tak berarti buruk rupa itu buruk segalanya

Realita itu jahat ..
Namun menciptakan kekuatan besar yang tak hanya sebatas besi yang mudah berkarat

Namun realita tak sekejam imaginasi
Yang merobek semua hijab – hijab kebenaran
Memisahkan sekat – sekat peradaban

Sebuah inspirasi, dapat seketika muncul
Seindah sayap – sayap merpati, sehalus kain sutera, namun tetap tajam setajam pedang Nabi
Tidak hanya sekedar bualan dan khayalan yang membuat skak matt
Layaknya pion – pion catur yang saling menjatuhkan
Tak perlu cemas mencari – cari keajaiban cinta
Karena cinta tampil dengan manis namun tidak membutakan
Cinta bersinar layaknya mentari yang memberikan kehidupan kepada seluruh umat
Tidak cukup hanya sebuah sempoa untuk menghitung kebahagiaan yang di ciptakan oleh-Nya



Tak perlu jadi Laila dan Majnun
Tak perlu mati bak Romeo dan Juliet
Tapi jadilah seperti Nabi dan Siti Khadijah
Yang tak perlu menyiksa diri hanya karena cinta
Tapi menjadikannya kekuatan
Itulah cinta yang hakiki

Realita jarang menyuap, dengan menjanjikan keindahan
Namun keindahan akan datang dengan cara yang luar biasa
Layaknya Tulip yang akan nampak indah pada waktunya
Realita tidak mampu menyembuhkan hanya dengan memuaskan harapan
Justru terkadang mematahkan tulang – tulang kokoh yang terus berharap
Namun mampu mengobatinya dengan pelumas ketegaran
Layaknya Meranti mengokohkan bangunan

[[17102009]]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar